OpenAI Minta Kredit Pajak
OpenAI Minta Kredit Pajak

OpenAI Minta Kredit Pajak CHIPS Act Diperluas ke Pusat Data

JAKARTA – Undang-Undang CHIPS dan Sains AS (CHIPS and Science Act) dirancang untuk memacu produksi semikonduktor domestik dan mengurangi ketergantungan pada rantai pasokan asing. Namun, ketika teknologi Kecerdasan Buatan (AI) Generatif berkembang pesat, raksasa teknologi seperti OpenAI berpendapat bahwa fokus undang-undang tersebut terlalu sempit. Laporan terbaru mengungkapkan bahwa OpenAI telah mengajukan permohonan kepada pemerintahan AS, khususnya kepada Pemerintahan Trump yang saat itu berkuasa, untuk memperluas kredit pajak yang ditawarkan oleh CHIPS Act agar mencakup investasi dalam pusat data (data center).

OpenAI Minta Kredit Pajak ini bukan tanpa alasan. Meskipun CHIPS Act berhasil memberikan insentif besar bagi pembangunan pabrik chip (fab), chip yang dihasilkan tersebut tidak ada artinya tanpa infrastruktur fisik yang menampungnya, mendinginkannya, dan menyalurkan daya untuk melatih dan menjalankan model-model AI raksasa. Pusat data AI modern, yang dipenuhi dengan ribuan GPU canggih dan membutuhkan daya listrik setara kota kecil, kini menjadi kemacetan (bottleneck) terbesar dalam perlombaan AI global. Permintaan ini menyoroti pergeseran prioritas dalam kebijakan teknologi AS: dari sekadar memproduksi chip menjadi memastikan ada infrastruktur untuk menggunakan chip tersebut secara efektif.

 

CHIPS Act dan Kesenjangan Infrastruktur

 

CHIPS Act disahkan dengan tujuan geopolitik utama: menjaga keunggulan AS dalam produksi semikonduktor di tengah ketegangan dengan Tiongkok dan kerapuhan rantai pasokan yang terlihat selama pandemi.

 

Fokus Awal pada Manufacturing

 

Kredit pajak CHIPS Act, yang substansial, terutama ditujukan untuk:

  1. Pembangunan Fabrikasi: Memberikan insentif miliaran Dolar bagi perusahaan untuk membangun pabrik chip baru di tanah AS.
  2. Riset dan Pengembangan: Mendanai penelitian untuk teknologi semikonduktor masa depan.

Namun, Undang-Undang tersebut gagal secara eksplisit memberikan insentif untuk pembangunan pusat data AI yang sangat mahal dan intensif energi. Padahal, data center ini adalah konsumen utama dari chip canggih yang diproduksi oleh perusahaan seperti Nvidia dan yang didukung oleh CHIPS Act.

 

Mengapa Pusat Data Sama Pentingnya dengan Chip?

 

Pusat data adalah “pabrik” untuk produk AI. Melatih model bahasa besar (Large Language Models / LLM) seperti GPT-4 memerlukan waktu berbulan-bulan dan konsumsi energi yang masif, seringkali membutuhkan ratusan megawatt daya dan sistem pendinginan yang canggih. Tanpa data center yang memadai dan efisien, chip yang diproduksi dengan insentif CHIPS Act tidak akan dapat digunakan pada kapasitas penuh. Inilah alasan mengapa OpenAI Minta Kredit Pajak untuk mendorong investasi infrastruktur.

 

Argumen OpenAI: Biaya dan Keunggulan Kompetitif

 

OpenAI, sebagai pelopor AI Generatif, memiliki kebutuhan komputasi yang tak tertandingi. Setiap iterasi model mereka memerlukan data center yang lebih besar dan lebih kuat.

 

1. Memerangi Biaya Modal (Capital Cost)

 

Membangun data center berskala AI adalah investasi modal multi-miliar Dolar. Dengan memperluas kredit pajak CHIPS Act, OpenAI dan mitra hyperscaler mereka (seperti Microsoft) akan mendapatkan diskon signifikan pada biaya pembangunan, membantu mengurangi hambatan finansial untuk scaling. Hal ini penting untuk menjaga dominasi AS dalam perlombaan AI, di mana negara lain (terutama Tiongkok) juga berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur komputasi.

 

2. Memastikan Lokasi Domestik

 

Sama seperti CHIPS Act yang bertujuan membawa manufacturing chip kembali ke AS, perluasan kredit pajak ke data center akan memastikan bahwa infrastruktur AI penting tetap berada di wilayah AS. Ini memitigasi risiko keamanan nasional dan memastikan bahwa AS mempertahankan kendali atas aset komputasi yang paling strategis di era ini. Jika OpenAI Minta Kredit Pajak dikabulkan, ini akan memperkuat ekosistem AI domestik secara menyeluruh.

 

Tantangan Regulasi dan Tanggapan Pemerintah

 

Meskipun logika di balik permintaan OpenAI cukup jelas, mengabulkannya memerlukan perubahan atau interpretasi ulang yang signifikan terhadap CHIPS Act.

 

Peran Pemerintahan Saat Ini

 

Permintaan ini, yang awalnya ditujukan kepada Pemerintahan Trump dan kini berlanjut di bawah pemerintahan saat ini, mencerminkan lobi berkelanjutan dari industri teknologi. Pemerintahan AS harus mempertimbangkan apakah perluasan kredit pajak ke data center sejalan dengan tujuan awal CHIPS Act (yang sangat fokus pada hardware) dan apakah dana publik harus digunakan untuk mensubsidi data center perusahaan-perusahaan yang sudah sangat menguntungkan.

 

Isu Energi dan Lingkungan

 

Setiap pembahasan mengenai data center skala AI tidak dapat dilepaskan dari isu energi. Konsumsi daya data center AI sangat tinggi. Kredit pajak apa pun harus diimbangi dengan persyaratan efisiensi energi yang ketat. Jika OpenAI Minta Kredit Pajak disetujui, pemerintah mungkin akan menyertakan ketentuan yang memaksa penerima manfaat untuk menggunakan sumber energi terbarukan atau teknologi pendinginan yang inovatif untuk memitigasi dampak lingkungan.

Secara keseluruhan, permintaan OpenAI ini adalah refleksi dari evolusi AI yang cepat. Saat ini, fokus telah bergeser dari sekadar menciptakan chip yang lebih cepat menjadi membangun “pabrik kecerdasan” yang mampu menampungnya. Keputusan regulator AS mengenai permintaan ini akan secara signifikan menentukan kecepatan dan lokasi pertumbuhan infrastruktur AI di tahun-tahun mendatang.

Baca juga:

Informasi ini dipersembahkan oleh naga empire

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *