OpenAI setuju bayar Oracle $30 miliar per tahun
OpenAI setuju bayar Oracle $30 miliar per tahun

Investasi AI Raksasa: OpenAI Setuju Bayar Oracle $30 Miliar per Tahun

Dunia kecerdasan buatan (AI) terus berkembang dengan kecepatan yang luar biasa, didorong oleh kebutuhan komputasi yang semakin masif. Model bahasa besar (LLM) seperti yang dikembangkan oleh OpenAI membutuhkan infrastruktur pusat data yang tak terbayangkan sebelumnya. Dalam langkah yang menunjukkan skala ambisi ini, baru-baru ini terungkap bahwa OpenAI setuju bayar Oracle $30 miliar per tahun untuk layanan pusat data. Kesepakatan monumental ini, yang diyakini sebagai salah satu kontrak cloud terbesar dalam sejarah, menandai pergeseran signifikan dalam strategi infrastruktur OpenAI dan menegaskan posisi Oracle sebagai pemain kunci dalam perlombaan AI global.

 

Perlombaan Infrastruktur AI: Mengapa Ini Penting?

Kecanggihan model AI berbanding lurus dengan daya komputasi yang mendukungnya. Investasi besar-besaran pada infrastruktur adalah inti dari inovasi AI saat ini.

  • Haus Daya Komputasi: Pelatihan dan pengoperasian model AI canggih seperti GPT-4 memerlukan jumlah GPU yang sangat besar dan pusat data yang mampu menyalurkan daya listrik gigawatt. Ini bukan lagi tentang terabyte data, melainkan exabyte data dan floating point operations yang tak terhitung jumlahnya.
  • Keterbatasan Kapasitas: Meskipun raksasa cloud seperti Microsoft Azure, AWS, dan Google Cloud telah berinvestasi besar, permintaan untuk infrastruktur AI seringkali melebihi pasokan yang ada. Hal ini menciptakan kebutuhan akan solusi dan kemitraan baru.
  • Diversifikasi Risiko: Bagi perusahaan seperti OpenAI, yang sebelumnya sangat bergantung pada satu penyedia cloud (Microsoft Azure), diversifikasi infrastruktur menjadi krusial untuk memastikan ketahanan operasional dan mencegah vendor lock-in.

Dalam konteks inilah OpenAI setuju bayar Oracle $30 miliar per tahun menjadi berita utama.

 

Detail Kesepakatan: OpenAI Setuju Bayar Oracle $30 Miliar per Tahun

Meskipun Oracle awalnya merahasiakan identitas klien dalam pengajuan SEC pada bulan Juni, CEO OpenAI Sam Altman baru-baru ini mengonfirmasi bahwa perusahaannyalah yang berada di balik kesepakatan bernilai fantastis ini.

  • Skala yang Belum Pernah Ada: Kontrak senilai $30 miliar per tahun ini hampir tiga kali lipat dari seluruh pendapatan infrastruktur cloud Oracle pada tahun fiskal 2025 ($10,3 miliar). Ini bukan hanya tentang menyewa kapasitas; ini adalah tentang membangun kemitraan yang mendalam untuk jangka panjang.
  • Proyek Stargate: Kesepakatan ini adalah bagian sentral dari “Proyek Stargate” OpenAI, sebuah inisiatif ambisius senilai $500 miliar yang bertujuan untuk membangun infrastruktur pusat data AI berskala 10 gigawatt (GW) di AS selama empat tahun ke depan. Kemitraan dengan Oracle akan menyediakan 4,5 GW dari total kapasitas tersebut.
  • Pusat Data Baru: Untuk memenuhi permintaan masif ini, Oracle akan membangun dan memperluas sejumlah pusat data hyperscale di seluruh Amerika Serikat, termasuk kompleks “Supercluster” 1,2 GW di Abilene, Texas, yang akan diperluas menjadi sekitar 2 GW. Lokasi lain yang dipertimbangkan termasuk Michigan, Wisconsin, Wyoming, New Mexico, Georgia, dan Ohio.
  • GPU Nvidia: Fasilitas ini akan dilengkapi dengan puluhan ribu chip AI Nvidia terbaru, termasuk GB200, yang merupakan inti dari sistem komputasi AI generasi berikutnya. Oracle dilaporkan telah memesan chip Nvidia AI senilai $40 miliar untuk pusat data OpenAI yang baru ini.

Skala investasi ini menunjukkan betapa seriusnya OpenAI setuju bayar Oracle $30 miliar per tahun.

 

Mengapa Oracle Menjadi Mitra Pilihan?

Oracle, yang dulunya dianggap lambat dalam transisi ke cloud, kini muncul sebagai penyedia infrastruktur AI yang tangguh.

  • Fokus pada AI: Oracle Cloud Infrastructure (OCI) telah secara agresif memposisikan dirinya sebagai penyedia cloud pilihan untuk beban kerja AI yang intensif. Mereka menawarkan infrastruktur yang dioptimalkan untuk GPU dan arsitektur yang mendukung komputasi skala besar.
  • Model Kapasitas Tetap: Tidak seperti model on-demand tradisional dari hyperscaler lain, Oracle dikenal menawarkan perjanjian kapasitas tetap jangka panjang. Model ini menarik bagi OpenAI yang membutuhkan kapasitas yang terjamin dan terukur untuk proyek-proyek pelatihan model mereka yang sangat besar dan berlangsung lama.
  • Dukungan Terintegrasi: Oracle tidak hanya menyediakan hardware, tetapi juga mengelola operasional dan menyediakan stack perangkat lunak yang terintegrasi, memungkinkan OpenAI untuk lebih fokus pada pengembangan model AI mereka.
  • Diversifikasi Strategis OpenAI: Setelah bertahun-tahun ketergantungan utama pada Microsoft Azure, OpenAI melakukan diversifikasi strategis dengan bermitra bersama Oracle, Google Cloud, dan CoreWeave. Ini mengurangi risiko ketergantungan pada satu vendor dan meningkatkan fleksibilitas.
  • Kemampuan Multi-cloud: Meskipun ada kesepakatan besar dengan Oracle, OpenAI juga menyatakan bahwa mereka akan terus bekerja sama dengan Microsoft untuk layanan cloud, termasuk melalui Proyek Stargate, menunjukkan strategi multi-cloud yang komprehensif.

Keunggulan ini menjadi alasan utama mengapa OpenAI setuju bayar Oracle $30 miliar per tahun.

 

Implikasi Luas dari Kesepakatan Ini

Kesepakatan multi-miliar dolar ini akan mengirimkan gelombang kejut ke seluruh industri teknologi.

  • Peningkatan Posisi Oracle di Pasar Cloud: Kesepakatan ini secara dramatis meningkatkan pangsa pasar dan visibilitas Oracle di arena cloud computing, menempatkannya sebagai pesaing serius bagi Microsoft, Amazon, dan Google dalam menyediakan infrastruktur AI. Ini adalah “momen breakout” bagi Oracle.
  • Akselerasi Inovasi AI: Dengan akses ke kapasitas komputasi yang tak tertandingi, OpenAI akan dapat melatih model AI yang lebih besar dan lebih kompleks dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini berpotensi mempercepat terobosan dalam penelitian dan aplikasi AI.
  • Dampak pada Rantai Pasok Chip: Skala investasi ini juga menunjukkan permintaan yang terus meningkat untuk chip AI canggih dari Nvidia, yang akan terus memengaruhi rantai pasokan dan harga di industri semikonduktor.
  • Tantangan Energi dan Lingkungan: Pusat data skala gigawatt membutuhkan energi dalam jumlah yang luar biasa, setara dengan kapasitas beberapa reaktor nuklir atau menyuplai listrik untuk jutaan rumah. Ini menimbulkan pertanyaan besar tentang sumber energi dan keberlanjutan. Perusahaan akan menghadapi tekanan untuk beralih ke sumber energi terbarukan.
  • Penciptaan Lapangan Kerja: OpenAI memperkirakan bahwa pembangunan dan pengoperasian kapasitas pusat data 4,5 GW tambahan akan menciptakan lebih dari 100.000 pekerjaan di seluruh AS, termasuk peran konstruksi dan operasional.

Implikasi ini menunjukkan dampak besar ketika OpenAI setuju bayar Oracle $30 miliar per tahun.

 

Kesimpulan: OpenAI Setuju Bayar Oracle $30 Miliar per Tahun, Membentuk Masa Depan AI

Konfirmasi bahwa OpenAI setuju bayar Oracle $30 miliar per tahun untuk layanan pusat data adalah salah satu berita paling signifikan di industri teknologi tahun ini. Ini bukan sekadar transaksi keuangan; ini adalah investasi strategis yang monumental yang akan mendefinisikan infrastruktur AI di masa depan.

Kesepakatan ini menggarisbawahi urgensi dan skala ambisi dalam perlombaan AI global. Dengan Oracle menyediakan tulang punggung komputasi yang masif, OpenAI kini memiliki fondasi yang kuat untuk terus mendorong batas-batas kecerdasan buatan. Meskipun tantangan terkait energi dan kompleksitas teknis akan selalu ada, kemitraan ini menunjukkan bagaimana kolaborasi antara pemimpin teknologi dapat membuka jalan bagi terobosan yang mengubah dunia.

Baca juga:

Informasi ini diperrsembahkan oleh Naga Empire

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *