Bisnis Foundry Intel
Bisnis Foundry Intel

Bisnis Foundry Intel: Harapan Kebangkitan Raksasa Chip

Setelah periode tantangan signifikan dan restrukturisasi internal, raksasa semikonduktor Amerika Serikat, Intel, menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang nyata. Laporan pendapatan terbaru mengisyaratkan bahwa upaya pembenahan yang ambisius mulai membuahkan hasil, membuat sorotan investor dan industri kini tertuju pada Bisnis Foundry Intel (Intel Foundry Services atau IFS). Unit manufaktur ini adalah inti dari strategi IDM 2.0 (Model Manufaktur Perangkat Terintegrasi) Intel, yang bertujuan untuk mengembalikan dominasi perusahaan dalam teknologi proses chip dan meraih pangsa pasar dari pesaing utamanya, terutama Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC).

Pendapatan Intel baru-baru ini dilaporkan melampaui ekspektasi analis, sebuah pencapaian yang menandakan bahwa unit produk inti mereka mulai stabil. Namun, sorotan utama tetap pada IFS, yang meskipun masih mencatat kerugian operasional besar, menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa investasi besar-besaran untuk mengejar ketertinggalan teknologi mulai memudar, dan kini saatnya untuk membuktikan model bisnis baru yang didedikasikan untuk melayani pelanggan eksternal. Kesuksesan Bisnis Foundry Intel adalah satu-satunya taruhan terbesar bagi masa depan dan valuasi jangka panjang perusahaan ini.

 

Teknologi 18A: Senjata Utama dalam Persaingan Global

 

Langkah agresif Intel untuk merebut kembali kepemimpinan teknologi manufaktur adalah melalui inisiatif “Lima Node dalam Empat Tahun” (5N4Y). Puncak dari upaya ini adalah proses manufaktur 18A, yang dianggap akan menempatkan Intel di posisi terdepan, bahkan melampaui teknologi 2nm yang tengah dikejar oleh TSMC dan Samsung.

Proses 18A membawa dua inovasi arsitektur krusial:

  1. RibbonFET: Implementasi teknologi Gate-All-Around (GAA) Intel, yang menggantikan struktur FinFET yang digunakan selama lebih dari satu dekade, memungkinkan kontrol gerbang transistor yang lebih baik dan kepadatan daya yang lebih tinggi.
  2. PowerVia: Teknologi pengiriman daya dari belakang chip (backside power delivery), yang memindahkan jalur daya dari atas ke bawah chip, sehingga mengurangi hambatan dan meningkatkan kinerja hingga 15% per watt.

Keberhasilan Intel dalam memasukkan 18A ke dalam risk production dan menjadwalkan produksi volume pada tahun 2025 menjadi kartu As mereka. Kemenangan awal yang signifikan terlihat dari laporan bahwa Intel telah mendapatkan Microsoft sebagai pelanggan besar untuk memproduksi chip akselerator AI khusus menggunakan teknologi 18A ini. Memenangkan kembali kepercayaan pelanggan besar—yang selama ini beralih ke TSMC—adalah kunci vital bagi masa depan Bisnis Foundry Intel.

 

Membangun Ekosistem yang Terintegrasi

 

Salah satu pembeda utama Bisnis Foundry Intel dengan pure-play foundry seperti TSMC adalah pendekatan systems foundry yang ditawarkannya. Intel tidak hanya menjual kapasitas manufaktur chip dasar, tetapi juga menawarkan layanan sistem terintegrasi, yang mencakup teknologi advanced packaging seperti Foveros Direct (penumpukan 3D) dan EMIB (Embedded Multi-die Interconnect Bridge).

Pendekatan sistem foundry ini sangat relevan di era Kecerdasan Buatan (AI) saat ini. Chip AI dan komputasi kinerja tinggi (HPC) memerlukan integrasi berbagai chiplet (die kecil) dalam satu paket. Dengan menawarkan seluruh rantai layanan—mulai dari desain, proses chip canggih, hingga perakitan dan pengujian tingkat lanjut—Intel berharap dapat menjadi mitra yang lebih menarik bagi perusahaan desain chip yang ingin mengoptimalkan inovasi mereka secara keseluruhan.

Selain itu, Intel secara aktif memperkuat kemitraan ekosistemnya. Kolaborasi dengan perusahaan Electronic Design Automation (EDA) seperti Synopsys dan Cadence, serta kemitraan dengan Arm Holdings untuk memungkinkan pengembangan System-on-Chips (SoCs) berbasis Arm menggunakan proses canggih Intel, menunjukkan komitmen untuk menjadi foundry yang terbuka dan terpercaya.

 

Prospek dan Tantangan ke Depan

 

Intel telah menetapkan target yang sangat ambisius untuk IFS, yaitu mencapai margin operasi break-even pada tahun 2027 dan menjadi Bisnis Foundry Intel terbesar kedua di dunia pada tahun 2030. Saat ini, IFS telah mengamankan nilai kontrak eksternal lebih dari $15 miliar seumur hidup, meskipun kerugian operasionalnya masih besar karena tingginya biaya investasi R&D dan pembangunan pabrik baru.

Dukungan dari pemerintah AS melalui CHIPS and Science Act memberikan subsidi signifikan, yang sangat penting untuk mendanai pembangunan pabrik-pabrik baru (fabs) di Amerika dan Eropa. Dukungan geopolitik ini menjadi daya tarik tambahan, karena banyak perusahaan yang kini mencari diversifikasi rantai pasok dari Asia Timur, sebuah peluang emas bagi Bisnis Foundry Intel yang berpusat di Barat.

Namun, tantangan terbesar tetaplah eksekusi. Intel harus membuktikan bahwa mereka mampu meningkatkan yield (hasil produksi) proses 18A yang kompleks secara konsisten dan tepat waktu, sesuatu yang membuat mereka tertinggal di masa lalu. Kepercayaan industri semikonduktor, yang dikenal konservatif, hanya akan didapatkan melalui kinerja yang teruji dan bebas hambatan. Dengan pemulihan unit produk yang berjalan, semua mata kini benar-benar tertuju pada unit foundry ini untuk menentukan keberhasilan jangka panjang seluruh perusahaan.

Baca juga:

Informasi ini dipersembahkan oleh rajabotak

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *